 |
| Tips dan Etika Hubungan Intim di Bulan Ramadhan Menurut Kitab Fathul Izar, Suami Istri Jangan Sampai Terlewat! - jemberterkini.id |
JemberTerkini.ID - Hubungan Intim merupakan kebutuhan Biologis suami istri dalam kehidupan rumah tangga.
Ternyata Hubungan Intim di Bulan Ramadhan Sangat diperbolehkan untuk suami istri asalkan dilakukan pada waktu malam hari.
Meskipun diperbolehkan, Mereka harus mengetahui Tips dan Etika Hubungan Intim Bulan Ramadhan menurut Kitab Fathul Izar.
Berikut Ini Tips dan Etika Hubungan Intim (Jima) di Bulan Ramadhan Menurut Kitab Fathul Izar:
1. Tips Hubungan Intim
Posisi Hubungan Intim yang paling baik diawali istri dalam posisi tidur terlentang, sedangkan suami berada di atasnya.
Selanjutnya suami melakukan cumbuan ringan berupa mendekap, mencium, dan lain sebagainya.
Hingga saat sang istri bangkit syahwatnya, masukanlah penis suami dan menggesek-gesekkannya pada vagina.
Ketika suami mengalami ejakulasi, janganlah terburu mencabut zakarnya, melainkan menahannya beberapa saat disertai mendekap istri dengan mesra.
Setelah kondisi tubuh suami sudah tenang, maka cabutlah zakar dari vagina istri dengan mendoyongkan tubuhnya ke samping kanan.
Selesai bersenggama hendaknya keduanya mengelap alat kelamin masing-masing dengan dua buah kain atau tisu, satu untuk suami dan yang lain untuk istri.
Jangan sampai keduanya menggunakan satu kain karena hal itu dapat memicu pertengkaran.
2. Etika Hubungan Intim
- Etika sebelum hubungan intim
Pertama, mendahului dengan bercumbu agar hati istri tidak tertekan dan mudah melampiaskan hasratnya.
Sampai ketika nafasnya naik turun serta tubuhnya menggeliat dan ia minta dekapan suaminya, maka rapatkanlah tubuh suami ke tubuh istri.
Kedua, menjaga etika saat hendak senggama.
Maka janganlah menyetubuhi istri dengan posisi berlutut, karena hal demikian sangat memberatkannya.
Atau dengan posisi tidur miring karena dapat menyebabkan sakit pinggang.
Posisi senggama yang paling bagus adalah meletakkan istri dalam posisi terlentang dengan kepala lebih rendah daripada pantatnya.
Dalam hal ini, pantat istri diganjal dengan bantal serta kedua pahanya diangkat dan dibuka lebar-lebar.
Sementara suami mendatangi istri dari atas dengan bertumpu pada sikunya. Posisi inilah yang dipilih oleh para ahli fiqih dan para dokter.
Ketiga, etika saat hendak memasukkan zakar/penis suami. Diawali dengan membaca ta’awudz dan basmalah.
Selanjutnya, gosok-gosokkan penis di sekitar vagina, meremas payudara dan hal lainnya yang dapat membangkitkan syahwat istri.
- Etika saat hubungan intim
Pertama, hubungan intim dilakukan secara pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa.
Kedua, menahan keluarnya mani (ejakulasi) saat birahi bangkit, menunggu sampai istri mengalami orgasme. Cara demikian dapat menciptakan rasa cinta di hati.
Ketiga, tidak terburu-buru mencabut zakar ketika ia merasa istri akan keluar mani, karena hal itu dapat melemahkan ketegangan zakar.
Juga jangan mengeluarkan mani di luar vagina karena hal itu merugikan pihak istri.
- Etika setelah hubungan intim
Pertama, meminta istri tidur miring ke arah kanan agar anak yang dilahirkan kelak berjenis kelamin laki-laki, insya Allah. Bila istri tidur miring ke arah kiri maka anak yang dilahirkan kelak berjenis kelamin perempuan.
Kedua, suami membaca dzikir dalam hati sesuai yang diajarkan Nabi
Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.
“Segala puji milik Allah yang telah menciptakan manusia dari air, untuk kemudian menjadikannya keturunan dan mushaharah. Dan adalah Tuhanmu itu Mahakuasa.” (QS. al-Furqan: 54).
Ketiga, berwudhu ketika hendak tidur (dihukumi sunnah) dan membasuh zakar apabila hendak mengulangi hubungan intim (ronde selanjutnya).
Demikian penjelasan kitab Fathul Izar bab tentang Tips dan etika hubungan intim yang sesuai dengan ajaran agama Islam. ***
