TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Pabrik Semen PT Imasco Asiatic Berhenti Produksi Sejak Pertengahan Bulan Januari, Bakal Rumahkan 1.600 Karyawan, Pemkab Jember Kaget

pabrik semen Singa Merah Imasco Asiatic Puger - jemberterkini.id

JemberTerkini.ID – Pabrik semen PT Imasco Asiatic di Kabupaten Jember dikabarkan telah menghentikan produksi sejak 15 Januari 2025 dan secara resmi menutup aktivitas operasionalnya sejak 27 Januari lalu. 

Imbas dari keputusan ini, sebanyak 1.600 karyawan akan dirumahkan secara bertahap. Keputusan ini mengejutkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember yang baru mengetahui kabar tersebut dalam kunjungan kerja ke pabrik pada Kamis (30/1/2025) sore.

Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Asisten III Pemkab Jember, Hari Agus Triono, yang mewakili Bupati Jember Hendy Siswanto. Turut hadir dalam rombongan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), serta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

“Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan program kerja PT Imasco Asiatic, terutama terkait regulasi baru dari pemerintah pusat, data teknis tenaga kerja, serta beberapa kebijakan terkait lainnya,” ujar Hari Agus Triono.

Selain itu, Pemkab Jember juga menyampaikan sejumlah regulasi terbaru yang berkaitan dengan industri semen, seperti Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tahun 2024 mengenai harga patokan jual batu kapur di wilayah Jember serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 7 Tahun 2024 tentang pengeluaran barang milik daerah.

Pemkab Jember Kaget dengan Penutupan Produksi

Saat sesi diskusi, pihak PT Imasco Asiatic yang diwakili oleh Humas perusahaan, Fendy, menegaskan bahwa pabrik sudah tidak lagi beroperasi sejak 15 Januari 2025. Hal ini membuat perwakilan Pemkab Jember terkejut, mengingat pabrik ini merupakan salah satu industri besar di daerah tersebut.

“Kami sudah tidak lagi melakukan aktivitas pengolahan semen sejak 15 Januari lalu, bahkan kami menutup aktivitas kami sepenuhnya sejak 27 Januari,” kata Fendy.

Ia menjelaskan bahwa semen yang masih beredar saat ini hanyalah sisa produksi yang masih dalam tahap distribusi ke wilayah Jember, Lumajang, Bondowoso, dan sekitarnya.

Fendy juga mengungkapkan bahwa PT Imasco Asiatic akan merumahkan 1.600 karyawan secara bertahap. “Tahap pertama akan dilakukan terhadap 400 karyawan, dan proses ini akan berlanjut sesuai dengan situasi perusahaan,” tambahnya.

Pemicu Penutupan: Konflik dengan Masyarakat dan Regulasi Baru

Keputusan PT Imasco Asiatic untuk menghentikan produksi diduga kuat dipengaruhi oleh aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu lalu. Aksi ini dipicu oleh keberatan masyarakat terhadap operasional truk pengangkut bahan baku seperti batu bara dan silika yang dianggap merusak jalan raya Kasiyan Timur.

Sebagai upaya mediasi, Pemkab Jember telah melakukan pertemuan dengan kelompok masyarakat yang berunjuk rasa. Pada 13 Januari lalu, disepakati 15 poin kesepakatan dalam pertemuan yang digelar di Pendopo Wahyawibawagraha. Meski begitu, pihak perusahaan tetap memilih untuk menghentikan produksi sementara.

“Kami berharap investasi tetap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Jember,” kata Hari Agus Triono.

Sementara itu, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur berencana melakukan perbaikan jalan yang terdampak aktivitas truk pengangkut bahan baku PT Imasco Asiatic. Namun, proyek tersebut masih dalam tahap proses lelang dan diperkirakan baru dapat direalisasikan pada tahun 2025.

Dengan situasi ini, nasib ratusan karyawan PT Imasco Asiatic masih menjadi perhatian utama. Pemkab Jember kini tengah mencari solusi agar dampak ekonomi akibat penghentian produksi pabrik dapat diminimalisir, baik bagi tenaga kerja maupun masyarakat sekitar.

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close