JemberTerkini.Id - Sebuah insiden yang menyita perhatian terjadi di Kecamatan Tempurejo, Jember, tepatnya di Desa Sanenrejo.
Seekor sapi milik warga dilaporkan hanyut terbawa arus sungai setelah tali pengikatnya putus.
Peristiwa ini bermula ketika pemilik sapi memindahkan hewan tersebut dari kandangnya ke area yang dianggap lebih aman untuk mengantisipasi banjir.
Sapi tersebut diikat di bawah pohon dengan harapan tidak akan hanyut jika terjadi luapan air.
Namun, tanpa alasan yang jelas, tali pengikat sapi tiba-tiba putus, dan sapi tersebut bertindak agresif.
Menurut saksi mata, sapi tersebut sempat merusak beberapa motor yang terparkir di sekitar lokasi.
Puncaknya, sapi melompat ke sungai di kawasan Bendungan DAM Rejo dan hanyut terbawa arus deras.
Setelah hanyut sejauh 15 hingga 20 kilometer, sapi akhirnya ditemukan oleh warga di Desa Wonoasri, tepatnya di kawasan Curah Lele.
Namun, alih-alih langsung mengembalikan sapi, warga yang menemukan meminta uang tebusan sebesar Rp10 juta kepada pemiliknya.
Negosiasi Panjang, Tebusan Turun ke Rp5 Juta
Permintaan tebusan tersebut memicu negosiasi panjang antara pemilik sapi dan warga penemu.
Setelah berdiskusi, jumlah tebusan akhirnya disepakati menjadi Rp5 juta.
Meski sudah diturunkan, angka tersebut tetap dirasa memberatkan bagi pemilik sapi, yang diketahui berasal dari keluarga kurang mampu.
"Kami benar-benar bingung. Jumlah Rp5 juta itu sangat besar bagi kami. Tapi, mau bagaimana lagi, sapi harus kami ambil kembali," ujar pemilik sapi yang enggan disebutkan namanya.
Kontroversi di Kalangan Masyarakat
Kejadian ini menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.
Sebagian besar warganet menyayangkan permintaan tebusan, mengingat kondisi pemilik sapi yang kesulitan secara ekonomi.
Namun, ada juga yang mendukung tindakan warga penemu sapi, dengan alasan bahwa usaha mereka dalam menemukan sapi hingga jauh dari lokasi awal perlu dihargai.
Video kejadian ini, mulai dari proses pemindahan sapi hingga saat sapi ditemukan di Curah Lele, telah tersebar luas di media sosial.
Beragam komentar bermunculan, mulai dari simpati terhadap pemilik sapi hingga kritik terhadap permintaan uang tebusan.
Hingga berita ini ditulis, belum ada penyelesaian pasti terkait kasus ini.