TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

7 Fakta di Balik Tragedi Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

7 Fakta di Balik Tragedi Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus - jemberterkini.id
7 Fakta di Balik Tragedi Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus - jemberterkini.id

JemberTerkini.ID - Jakarta Selatan diguncang oleh peristiwa tragis yang melibatkan seorang remaja, MAS (14), sebagai pelaku pembunuhan terhadap ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69). 

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di sebuah kompleks perumahan di Lebak Bulus, Cilandak. 

Dalam kejadian yang sama, ibunya, AP (40), mengalami luka serius akibat sejumlah tusukan dan kini dalam kondisi kritis.

Tragedi ini menyita perhatian publik dan memunculkan berbagai spekulasi tentang latar belakang dan motif pelaku. Berikut adalah fakta-fakta yang terungkap sejauh ini:

1. Korban Ditusuk Saat Tidur

Polisi mengungkapkan bahwa serangan dilakukan saat para korban sedang tertidur. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menjelaskan bahwa ayah dan nenek pelaku meninggal akibat luka tusukan di leher, punggung, lengan, dan perut. 

Sementara itu, ibu MAS menderita luka serius di lengan, pundak, dan pipi.

2. Kesaksian Pihak Sekolah

Dalam penyelidikan, pihak kepolisian memanggil kepala sekolah, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas MAS. 

Berdasarkan keterangan mereka, MAS dikenal sebagai siswa yang ramah, berperilaku baik, dan cerdas. 

Namun, hingga saat ini, pihak sekolah belum memberikan rincian terkait prestasi akademik yang diraih MAS. 

Motif pelaku masih menjadi misteri, meskipun ada dugaan bahwa tekanan akademik mungkin berperan dalam kejadian ini. Dugaan tersebut telah dibantah oleh MAS sendiri.

3. Tes Urine dan Kondisi Kejiwaan

Untuk mendalami kasus ini, polisi melakukan tes urine terhadap MAS guna memastikan apakah ia berada di bawah pengaruh narkoba saat kejadian. 

Hasilnya menunjukkan bahwa MAS negatif narkotika. Selain itu, kondisi kejiwaan pelaku sedang dievaluasi oleh Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR). 

Analisis lebih lanjut masih berlangsung.

4. Dugaan Tekanan Akademik

Meskipun muncul dugaan bahwa tindakan MAS dipicu oleh tekanan akademik, ia menyatakan kepada penyidik bahwa dirinya tidak merasa terbebani oleh tuntutan belajar dari keluarganya. 

Sebaliknya, MAS mengaku terbiasa dengan dorongan orang tua untuk belajar lebih giat. 

Dalam penyelidikan, pelaku menyatakan penyesalan mendalam atas tindakannya dan ingin bertemu dengan ibunya yang sedang dirawat.

5. Ibu Pelaku Selamat Karena Melarikan Diri

Ibu MAS berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka serius. 

Menurut kesaksian Irwan, seorang pengurus RW setempat, MAS sempat mengejar ibunya sambil membawa pisau. 

Namun, ibunya berhasil melompati pagar rumah dan meminta pertolongan tetangga sebelum dilarikan ke rumah sakit.

6. Pelaku Berusaha Kabur

Setelah melakukan tindakan tersebut, MAS mencoba melarikan diri dari lokasi kejadian. 

Petugas keamanan yang mendapat laporan segera mengejarnya hingga ke jalan raya. 

Pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh petugas.

7. Tetangga Terkejut dengan Perilaku Pelaku

Tetangga pelaku mengaku tidak menyangka tragedi ini terjadi, mengingat MAS dikenal sebagai sosok pendiam, sopan, dan rajin beribadah. 

MAS sering terlihat mengikuti salat berjamaah di masjid sekitar, terutama saat salat Maghrib. 

Selain itu, nenek MAS, salah satu korban, dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan setempat.

Peristiwa ini mengguncang masyarakat dan menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kondisi mental remaja. 

Analisis lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap motif di balik tragedi ini dan memberikan pembelajaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.***
Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close