DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Anita Jacoba Gah: Saya Harap Ini yang Terakhir, Kita Banyak Atlet. /Dok. TNP Parlemen |
Jember Terkini - Rapat Paripurna DPR RI akhirnya menyetujui permohonan naturalisasi Kevin Diks, pesepakbola keturunan Indonesia yang bermain di klub FC Copenhagen.
Keputusan ini disambut beragam reaksi, mulai dari antusiasme hingga kekhawatiran.
Menpora Dito Ariotedjo, dalam closing statement-nya seusai rapat, mengungkapkan bahwa naturalisasi Kevin Diks bukanlah yang terakhir.
"Ini bukan proses naturalisasi yang terakhir, dan pastinya ke depan mungkin ada proses-proses naturalisasi lainnya dan di cabang olahraga lainnya," ujar Dito.
Pernyataan ini sontak memicu tanda tanya besar, akankah pemerintah terus mengandalkan naturalisasi untuk mendongkrak prestasi olahraga Indonesia?
Di sisi lain, Anggota Komisi X fraksi Partai Demokrat menyampaikan catatan kritis terkait kebijakan naturalisasi ini.
"Saya harap ini yang terakhir, kita banyak atlet, kenapa kita harus ambil dari luar terus?" demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI fraksi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah.
Mereka menyoroti kegagalan naturalisasi di masa lalu dan mempertanyakan efektivitas strategi ini.
"Pengalaman kita kemarin ambil atlet dari luar ternyata tidak berhasil juga," tambahnya.
Lebih lanjut, Anita juga menyinggung transparansi dalam proses naturalisasi, menanyakan sumber anggaran yang digunakan, apakah dari APBN Kemenpora atau dari sponsorship.
Kebijakan naturalisasi atlet memang selalu menjadi perdebatan. Di satu sisi, naturalisasi dipandang sebagai jalan pintas untuk mempercepat peningkatan prestasi olahraga.
Seperti kasus Kevin Diks, pemerintah berharap kehadirannya dapat memperkuat lini pertahanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia 2027, dan mencapai target 100 besar ranking FIFA.
Namun di sisi lain, naturalisasi dikhawatirkan dapat menghambat pemberdayaan atlet lokal.
Jika terus mengandalkan naturalisasi, pemerintah dinilai gagal dalam membina dan mengembangkan potensi atlet dalam negeri.
Kekhawatiran Anita bukanlah tanpa alasan. Pembinaan atlet di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai kendala, mulai dari minimnya infrastruktur, kurangnya kompetisi yang berjenjang, hingga sistem pemberdayaan atlet yang belum optimal.
Kini, setelah DPR memberikan lampu hijau, publik menanti aksi Kevin Diks bersama Timnas Indonesia.***