Distribusi bantuan air bersih di desa sumberpinang. /Dok. Pemkab Jember |
Jember Terkini - Dampak bencana hidrometeorologi El Nino mulai dirasakan di Kabupaten Jember.
Enam kecamatan dilaporkan mengalami kekeringan, menyebabkan krisis air bersih di delapan desa/kelurahan.
Kepala Badan Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Penta Satria, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan kurang lebih 46 tandon air bersih ke daerah-daerah terdampak. Setiap tandon berkapasitas 1.200 liter.
Baca Juga: Begal Sadis Beraksi di Jembatan Semanggi Jember, Rampas Motor dan Lukai Korban
"Kami terus berupaya menanggulangi kekeringan ini. Hingga hari ini, kami telah mengirimkan sekitar 46 tandon air ke lokasi-lokasi yang membutuhkan," ujar Penta.
Berdasarkan asesmen terbaru, wilayah terdampak kekeringan bertambah satu, yaitu di Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember kota.
Sebanyak 127 Kepala Keluarga (KK) di kawasan tersebut dilaporkan mengalami krisis air bersih.
Baca Juga: Anting-Anting Emas Nyangkut di Telinga, Warga Silo Minta Bantuan Damkar Jember
"Kami telah mendistribusikan empat tandon air bersih kepada warga yang terdampak di Patrang," tambah Penta.
Dalam upaya penanggulangan bencana kekeringan ini, BPBD Jember bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pandalungan untuk mempercepat pendistribusian air bersih.
"Kami menempatkan tandon-tandon air di daerah kekeringan agar truk air BPBD dan PDAM dapat langsung mengisi tandon tersebut ketika tiba di lokasi," jelas Penta.
Penta menjelaskan bahwa kekeringan terjadi karena sumur-sumur warga di kawasan tersebut telah mengering, sementara sumber mata air terdekat berjarak lebih dari 500 meter dari pemukiman penduduk.
BPBD Jember terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.***