Apa itu Masa Subur? Ini Penjelasan hingga Cara Menghitung Masa Subur, Pasutri Baru Wajib Paham! (Dok. Canva-Risa) |
Jember Terkini - Cara menghitung masa subur dapat ditempuh dengan memanfaatkan berbagai alternatif atau metode.
Kalkulator masa subur biasanya dimanfaatkan oleh pasangan suami istri untuk menjalankan program hamil atau promil.
Masa subur wanita satu dengan lainnya berbeda-beda. Oleh sebab itu penting bagi Anda memahami cara menghitungnya.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bruntusan di Jidat dengan Cepat! Dijamin Wajah Glowing dan Sehat Setiap Saat
Apa Itu Masa Subur?
Masa subur adalah waktu dalam siklus menstruasi ketika sel telur dilepaskan dari ovarium (ovulasi) dan siap dibuahi oleh sperma.
Biasanya ovulasi terjadi di sekitar pertengahan siklus, tetapi waktu pastinya bisa bervariasi tergantung pada panjang siklus individu.
Masa subur berlangsung sekitar lima hingga tujuh hari, termasuk hari ovulasi dan beberapa hari sebelum ovulasi.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Jerawat Batu agar Tidak Muncul Lagi, Gak Nyangka Ternyata Semudah Ini!
Cara Menghitung Masa Subur Berdasarkan Siklus Menstruasi
Dilansir Jember Terkini dari laman Pemerintah Kabupaten Bantul, cara menghitung masa subur bisa dilakukan dengan memahami sirkulasi menstruasi.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung masa subur:
1. Metode Kalender
Metode kalender adalah cara paling umum dan sederhana untuk memperkirakan masa subur.
Langkah-langkah menggunakan metode Kalender meliputi:
- Catat siklus menstruasi Anda selama beberapa bulan (setidaknya 6 bulan) untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pola siklus Anda.
- Hitung panjang siklus menstruasi dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya
- Kurangi 14 hari dari panjang siklus Anda untuk memperkirakan hari ovulasi. Misalnya, jika siklus Anda berlangsung 28 hari, kemungkinan ovulasi terjadi pada hari ke-14.
- Masa subur biasanya terjadi 5 hari sebelum dan 1-2 hari setelah ovulasi, jadi dalam contoh ini, masa subur Anda kemungkinan terjadi antara hari ke-10 hingga hari ke-16.
2. Metode Suhu Tubuh Basal (BBT)
Setelah ovulasi, suhu tubuh basal biasanya akan meningkat sedikit (sekitar 0,3 hingga 0,6 derajat Celcius) karena adanya peningkatan hormon progesteron.
Untuk menggunakan metode ini Anda bisa menempuh tahapan berikut:
- Catat suhu tubuh setiap hari menggunakan termometer suhu basal, tepat setelah bangun tidur, sebelum beraktivitas.
- Setelah beberapa bulan mencatat suhu tubuh, Anda akan melihat pola kenaikan suhu yang menandakan ovulasi baru saja terjadi.
- Masa subur adalah 2-3 hari sebelum suhu mulai naik, jadi dengan mencatat pola ini secara teratur.
3. Metode Lendir Serviks
Selama masa subur, lendir menjadi lebih jernih, licin, dan elastis, mirip dengan putih telur mentah.
Perubahan ini memudahkan sperma untuk berenang menuju sel telur. Cara ini dapat ditempuh dengan langkah berikut:
- Mengamati lendir serviks, setiap hari setelah menstruasi selesai.
Baca Juga: Cara Mengatasi Rambut Rontok dengan 5 Bahan Alami! Dijamin Rambut Lebat, Kuat, dan Sehat!
- Lendir yang paling subur adalah yang elastis, licin, dan transparan.
- Ketika lendir mencapai kondisi ini, itu adalah pertanda masa subur sedang berlangsung.
Kesimpulan
Cara menghitung masa subur dapat dilakukan dengan berbagai alternatif salah satunya menghitung sirkulasi menstruasi.
Untuk menghitung masa subur dengan sirkulasi menstruasi Anda bisa memperhatikan kalender hingga suhu tubuh.***