Sisi Lain Gemerlap Jember Fashion Carnaval, Sampah Tetap Jadi Perhatian. |
Jember Terkini - Jember Fashion Carnaval (JFC), sebuah acara tahunan yang begitu dinanti-nantikan oleh masyarakat Kabupaten Jember, telah mencapai edisi ke-22 pada tahun 2024 ini.
Dengan mengusung tema "Algorithm" dan tagline "Beyond the Binary Our Story", JFC kembali berhasil menarik perhatian tidak hanya warga lokal tetapi juga publik dari berbagai daerah.
Acara yang digelar pada 2 Agustus 2024 ini dimeriahkan oleh kehadiran sejumlah figur publik ternama seperti Tiara Andini, Aurel Hermansyah, Bubah Alfian, dan Raisa, menjadikan Jember sebagai pusat perhatian.
Kemeriahan JFC memang tidak diragukan lagi. Kreativitas yang ditampilkan setiap tahunnya selalu berhasil memukau penonton. Namun, di balik kesuksesan ini, ada satu masalah yang selalu menjadi sorotan: sampah.
Kreativitas yang Dibayangi Sampah
JFC memang selalu berhasil menghadirkan pertunjukan yang memukau dengan kreativitas tinggi.
Tahun ini, 30 persen dari bahan kostum yang digunakan bahkan terbuat dari sampah daur ulang, sebuah langkah yang patut diapresiasi.
Namun, ironisnya, justru sampah yang berserakan di sepanjang jalan setelah acara selesai menjadi pemandangan yang sangat kontras dengan pesan daur ulang yang diusung.
Laporan dari media sosial menunjukkan betapa penuhnya jalanan Jember dengan sampah plastik, kresek, dan bungkus makanan cepat saji setelah acara.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas penanganan sampah selama dan setelah acara berlangsung.
Meski Pemkab Jember telah mengerahkan 215 personel kebersihan, tampaknya upaya tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah sampah yang ditinggalkan.
Kurangnya Kesadaran Warga
Masalah sampah ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan kepada penyelenggara acara atau Pemkab Jember. Kesadaran masyarakat, khususnya penonton yang datang, juga berperan penting.
Banyak penonton yang masih membuang sampah sembarangan, menunjukkan minimnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam acara bertaraf internasional seperti JFC.
Harapan dari Komunitas Peduli Sampah
Di tengah permasalahan ini, masih ada secercah harapan. Beberapa komunitas dan kelompok masyarakat, seperti Musyawarah Antar Gereja (MAG) dan siswa-siswi Jember, telah menunjukkan inisiatif untuk membersihkan sampah pasca acara.
Prilly Latuconsina saat ikut turun membersihkan sampah setelah gelaran Jember Fashion Carnaval tahun 2022. /JemberTerkini.Id |
Mereka bekerja sama dengan pasukan hijau untuk mengembalikan kebersihan kota.
Namun, langkah ini harus diiringi dengan evaluasi menyeluruh dari Pemkab Jember dan penyelenggara acara.
Evaluasi yang dilakukan tidak hanya harus berfokus pada bagaimana membuat JFC semakin meriah, tetapi juga harus mencakup strategi yang lebih efektif dalam penanganan sampah.
Jika tidak, Jember Fashion Carnaval hanya akan dikenal sebagai acara megah yang meninggalkan jejak sampah setiap tahunnya, merusak citra Jember sebagai Kota Karnaval.
Menuju JFC yang Lebih Bersih
Dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, baik penyelenggara, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan bahwa Jember Fashion Carnaval bisa tetap menjadi kebanggaan tanpa meninggalkan masalah sampah yang mengganggu.
Dengan kesadaran bersama dan tindakan yang tepat, JFC bisa terus menjadi acara yang dinanti-nantikan dan Jember bisa mempertahankan citranya sebagai kota yang bersih dan kreatif.***
Buanglah Sampah pada Tempatnya!