TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Setiap Tahun Renovasi, Ternyata Pelaku Pesugihan Kandang Bubrah

Setiap Tahun Renovasi, Ternyata Pelaku Pesugihan Kandang Bubrah. /LakonStory.


3 Anak meninggal tidak wajar,

Istri sakit aneh.

Bisnis kecil tapi omset ratusan juta.

2 Bulan bisnis langsung FYP

A Thread.

Kalian pernah dengar gak sih pesugihan kandang bubrah.

Pesugihan yang salah satu syarat utamanya harus renovasi rumah disetiap tahunnya.

Ya kalau gak renovasi pemilik rumah akan meninggal kalau gak gitu rumahnya akan kebakar.

Aneh banget kan.

Nah Ini ada cerita tentang pesugihan ini serem banget loh, ternyata siluman kek gtu bner2 ada.

Sebelumnya pernah juga dapet cerita tentang pesugihan kndang bubrah kek gni tapi khsus untuk cerita ini tak dahulukan karena penting untuk kalian baca.

Oke, langsung saja ke ceritanya.

Cerita ini dari narasumber orang tulungagung.

Ya sebut saja namanya bu Ratih dan pak Wiryo.

Mereka ini pasangan suami istri dengan ekonomi pas-pasan.

Pak Wiryo ini tukang bangunan, sedangkan bu Ratih cuma buruh cuci setrika di desanya.

Nah kebetulan rumah bu Ratih ini bersebelahan pas dengan rumah pak Bagio.

Tidak cuma bersebelahan sih, tapi bersebelahan banget. Ya mepet tembok lah

Pak Bagio ini dulu juragan kerupuk, dia punya pabrik yang semua karyawannya itu anak-anak muda di desa.

Rumahnya pun sebelumnya besar banget ada disamping pabriknya.

Kaya banget lah wes pokoknya semua orang tau kerupuknya ini enak kayak kerupuk udang gitu loh,

Tapi entah apa sebabnya, pabrik kerupuk pak Bagio itu tiba-tiba sepi.

Bisnisnya bangkrut, rumahnya dijual akhirnya pak Bagio pindah lah ke rumah kecil yang sekarang ditempati yang ada disamping rumah bu Ratih tersebut.

Dirumah itu pak Bagio tinggal dengan bu Wiji istrinya.

Setelah bangkrut pak bagio ini jual sayur keliling menggunakan motor.

Ya kalau urusan mental pak Bagio ini jos lah, saat itu dia sama sekali tidak terlihat malu jualan sayur keliling padahal sebelumnya dia bos besar.

Tapi sayangnya, hampir setiap hari pak Bagio ini didatangi orang2 penagih hutang.

Sering juga lo rumah pak bagio dikunci rapat dari dalam padahal bu Ratih tau kalau pak Bagio dan Istrinya saat itu sedang sembunyi di dalam.

Ya karena cuma tetangga dan merasa bukan urusannya bu Ratih ini cuek saja lah dengan sesekali kasihan dengan hidup pak Bagio yang saat itu terlihat berantakan.

Setiap malam, bu Ratih denger loh kalau pak Bagio ini bertengkar dengan istrinya bahkan suara pertengkarannya terdengar hingga sampai keluar rumah.

Seiring berjalannya waktu anak2 pak bagio yang sebelumnya sekolah di luar kota, dan ada yang di pesantren saat itu terlihat pulang.

Ya kalau info yang didengar sih mereka putus sekolah karena tidak ada biaya.

Sejak saat itu seolah sudah semakin berat hidup pak bagio.

Suara pertengkaran, orang menagih hutang datang bergantian, hingga berdagang sayur yang tidak laku sama sekali saat itu benar-benar dialami oleh pak Bagio.

Ya disitu karena keadaan yang sama2 susahnya bu Ratih ini hanya diam dan tidak bisa membantu apa-apa.

Tapi anehnya, tepat sekitar 1 tahun berikutnya, entah darimana asalnya hidup pak Bagio waktu itu benar2 seketika berubah total.

Dagangan sayur pak bagio itu berkembang dengan sangat pesat dan sangat cepat.

Dalam waktu beberapa bulan saja, pak Bagio sudah bisa beli ruko di pasar besar dengan harga beli ratusan juta.

Rumah yang sebelumnya kecil pun waktu itu seketika dibangun besar yang dimana istri bu Ratih lah (pak Wiryo) yang menjadi tukang bangunannya.

Ya karena tetangga dekat, akhirnya bu Ratih juga dapat pekerjaan dari pak Bagio yaitu setiap hari cuci setrika semua pakaian keluarga pak Bagio yang dilakukan dirumah bu Ratih.

Jadi setiap pagi bu Ratih ini mengambil pakaian dirumah pak Bagio lalu dibawanya pulang.

Sore harinya baru dikembalikan dengan keadaan sudah bersih dan rapi.

Saat itu bu Ratih ini seolah menjadi saksi perjalanan hidup pak Bagio yang mulai dia diatas, terjun kebawah hingga sampai di atas lagi.

Dan juga Sering kali bu Ratih ini melamun kenapa hidup orang bisa naik turun seperti itu sedangkan hidup bu Ratih ini biasa2 saja tetap tidak ada perubahan.

..

Kembali lagi ke pak Bagio,

Waktu itu 3 anak pak bagio ini sudah kembali keluar dari rumah untuk menempuh pendidikan, yang 1 kuliah dan kost di  malang. Yang 2 di pesantren yang ada di daerah jombang.

Pak Bagio setiap hari sudah sibuk dengan bisnis barunya sebagai bos sembako.

Jarang banget wes dirumah, yang dirumah saat itu hanya bu Wiji yang jarang sekali keluar dari rumahnya.

Entah apa yang dilakukannya yang jelas bu Wiji ini selalu berdiam didalam rumah.

...

Hingga akhirnya malam itupun tiba.

Jadi malam itu bu Ratih ini gak bisa tidur karena kopi yang sebelumnya dia minum.

Karena tidak bisa tidur dia duduklah diruang tamu rumahnya dengan lampu rumah yang tetap dia matikan.

Ketika sedang duduk tenang, dari arah dalam rumahnya tiba-tiba bu Ratih ini melihat pak Bagio sedang wara wiri berjalan mengelilingi rumahnya dengan bersenandung jawa.

Dan anehnya tidak hanya berkeliling biasa, pak Bagio malam itu benar-benar dengan tidak mengenakan busana alias bertelanjang bulat.

Ya karena kaget, bu Ratih ini bangunin suaminya lah terus bercerita kalau pak Bagio bertingkah aneh.

"Mas, mas bangun mas, lihat diluar pak Bagio telanjang keliling rumahnya sambil bersenandung jawa" kurang lebih seperti itulah ucapan bu Ratih malam itu.

Denger hal itu Pak Wiryo ini bangun yang kemudian mereka berdua ini benar-benar mengintip tingkah pak Bagio yang bisa dikatakan sudah sangat aneh seperti orang dengan gangguan jiwa.

Keesokan harinya, pak Wiryo ini dihubungi oleh pak bagio dia tiba-tiba disuruh untuk merenovasi teras dan pintu rumah pak Bagio.

Ya disitu Pak Wiryo ini kaget lah ya, masak baru setahun dia selesai bangun rumah pak Bagio sudah harus direnovasi lagi.

Karena fikiran gak enak pak Wiryo ini langsung menghadap pak Bagio.

"Mau diapakan lagi pak, kan rumah ini masih baru setahun yang lalu ?" Ucap Pak Wiryo.

"Iya pak saya tau, rumah ini kan menghadap ke timur, ternyata kalau pagi saya silau karena terkena sinar matahari, tolong dirubah saja ya, biar menghadap utara" ucap pak Bagio.

Ya disitu pak Wiryo ini keheranan lah, kalau masalahnya cuma silau kan bisa ditutupi tirai bambu atau apa kek, kok malah minta bongkar, kan jadi nambah biaya lagi. Fikir Pak Wiryo dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Orang kaya ini memang mintanya aneh2" ucap pak Wiryo.

Ya singkat cerita dibongkar lah tu pintu sama pak Wiryo, dia rubah posisinya menjadi menghadap utara.

Nah ketika pak Wiryo ini sedang kerja tentu saja pak Wiryo mengobrol sama pak Bagio.

Dan disitu setiap mereka mengobrol, pak Wiryo ini selalu muntah karena pak Wiryo mencium aroma tubuh pak Bagio ini lebus seperti bau kambing.

Tapi namanya bos akhirnya pak Wiryo gak berani komplain lah, di hanya diam dengan sesekali menutup hidungnya.

Nah sesampainya dirumah, pak Wiryo ini cerita sama istrinya kalau pak Bagio ini bau kambing.

Dan anehnya, dengan tidak kaget bu Ratih juga sudah tau.

Kayaknya bu Ratih ini sudah mencium aroma itu lebih dulu tapi gak mau cerita.

"Oalah pak, saya kan sering keluar masuk rumah pak Bagio ambil cucian. Iya sih bau pak bagio dan bu Wiji itu memang bau kambing. Dan saya juga sering lihat ada banyak bulu kambing rontok di baju-baju pak Bagio dan bu Wiji," ucap bu Ratih.

Dan tidak berhenti disitu saja, setiap malam bu Ratih dan Pak Wiryo ini denger suara ramai sekali dari arah rumah pak Bagio.

Tidak hanya suara ramai di malam-malam tertentu dari rumah pak bagio ini tercium aroma kemenyan.

Meski terdengar suara ramai orang dan bau kemenyan pagi harinya bu Ratih dan pak Wiryo benar-benar gak pernah lihat apa-apa di rumah pak Bagio.

Rumah pak Bagio tetap sepi dengan tidak adanya satupun tanda jika semalam ada tamu atau orang yang sedang berkumpul.

Oalah jangankan ada orang berkumpul, ada tamu saja jarang sekali, ditambah pagar rumah pak Bagio ini juga tinggi banget.

...

Lanjut, 

Waktu itu kan belum selesai merenovasi rumah, jadi pak Wiryo ini setiap hari dirumah pak Bagio.

Nah kalau siang pak Bagio ini kerja ke pasar sedangkan yang ada dirumah cuma bu Wiji.

Disitu pak Wiryo sering lihat bu Wiji ini  masuk ke kamar lantai 2 dan gak keluar2 loh, lama banget wes dikamar atas.

Biasanya masuk jam 9.00 wib keluarnya jam 13.00 kadang juga sampai jam 14.00 WIB.

Ya kalau masuk pasti bawa kopi dan air putih kadang juga bawa kayak bunga2 gitu.

Ya karena merasa bukan urusannya, pak Wiryo ini coba cuek saja lah wes, tapi yang bikin penasaran, pak Wiryo ini sering denger suara desahan dari dalam kamar lantai 2.

Ya kalau didengar dengan lebih teliti, suara desahan itu adalah suara desahan bu Wiji seperti sedang berhubungan badan dengan seseorang.

Aneh banget, pak Wiryo curiga lah soalnya diapun tau, pak Bagio saat itu sedang diluar rumah.

Tapi pak Wiryo ini juga bingung masak bu Wiji menyembunyikan orang.

Kalau memang menyembunyikan orang, ngapain kamar itu dikunci dari luar, di buka nya cuma jam 9.00 sampai jam 14.00 saja, kalau ada orang didalam pak Wiryo pasti tau lah ditambah kamar mandinya kan juga ada diluar kamar dekat dengan posisi pak Wiryo kerja.

Hal itu juga sudah diceritakan dengan bu Ratih tapi beliau juga gak pernah lihat ada orang.

Yang bu Ratih tau memang ada kamar di lantai 2 yang tidak pernah dibuka.

Singkat cerita akhirnya hari2 pun berlalu begitu saja.

Waktu itu bisnis pak bagio ini semakin besar.

Belum genap setahun mobil sudah 3, semua tanah dibelakang rumah itu juga sudah dibeli sama pak Bagio.

Wes kaya banget wes pokoknya, tapi lagi-lagi pak Wiryo ini disuruh kembali untuk renovasi rumah pak Bagio.

Disitulah pak Wiryo ini mulai merasa ada yng janggal, semua yang direnovasi saat itu kondisinya benar-benar masih bagus dan utuh.

Ditambah di malam-malam tertentu bu Ratih juga terus melihat pak Bagio ini telanjang berkeliling rumah dengan bersenandung.

Karena fikiran gak enak, pak Wiryo ini menolak dengan alasan saat itu dia sedang sakit.

Dan puncaknya, akhirnya perintah renovasi tidak dilakukan oleh pak Wiryo.

Seminggu kemudian.

Pak Wiryo ini berkunjung kerumah pak Bagio menawarkan renovasi yang sudah diperintahkan sebelumnya.

" Pak saya sudah sembuh, bagaimana kalau rumah ini saya renovasi sekarang saja " ucap pak Wiryo.

Bukannya diterima waktu itu pak Bagio malah menolak dengan dalih waktunya sudah terlewat.

"Wadah kalau sekarang ya sudah terlewat, kamu renovasi saja tahun depan ya " ucap Pak Bagio sambil berjalan tergesa gesa keluar dari rumahnya.

Disitulah dugaan pak Wiryo semakin kuat jika pak Bagio melakukan praktek pesugihan.

Ditambah keesokan harinya ketika bu Ratih mengambil cucian, bu Ratih melihat seluruh tubuh bu Wiji belang-belang hitam bengkak tidak karuan.

Sempat bu Ratih bertanya tentang apa yang terjadi dengan bu Wiji tapi anehnya bukannya menjawab Bu Wiji malah tersenyum lalu masuk kedalam kamar yang ada di lantai dua rumahnya.

Malam harinya bu Ratih dan pak Wiryo ini seperti tidak ada habisnya membicarakan keanehan keluarga pak Bagio.

Mereka semakin jelas menduga jika pak Bagio ini melakukan praktek pesugihan.

"Itu pesugihan kandang bubrah namanya, pesugihan yang paling banyak dilakukan orang karena hasilnya memang sangat menjanjikan. Salah satu syarat utama praktek pesugihan kandang bubrah adalah merenovasi rumah. Tanda tanda pak Bagio melakukan pesugihan ini semakin nyata. Jika ini terus berlangsung istri dan anak pak bagio pasti akan meninggal dunia " ucap Pak Wiryo.

"Hust, jangan menuduh gitu pak, kamu gak punya bukti apa-apa" sahut bu Ratih yang malam itu membantah ucapan suaminya.

Dan disitulah belum selesai mereka berbicara, tiba-tiba mereka ini mendengar suara langkah kaki yang terdengar sedang berjalan pelan mengitari.

Karena bu Ratih menganggap jika itu adalah langkah pak Bagio, akhirnya bu Ratih ini menyeret suaminya untuk bersama sama melihat tingkah pak Bagio yang suka berjalan malam hari tanpa berbusana.

Namun anehnya ketika tirai dibuka sedikit, bu Ratih dan Pak Wiryo ini terkejut karena malam itu mereka melihat ada manusia berkepala kambing yang sedang berjalan pelan.

Melihat pemandangan seperti itu, bu Ratih ini seketika sesak nafas, tubuhnya gemetar ditambah mulut pak Wiryo ini juga seolah menjadi tidak bisa digerakkan.

Ya sepertinya mereka ini ketakutan banget.

Singkat cerita akhirnya mereka kembali masuk kedalam kamar tidurnya dengan tubuhnya yang sudah penuh keringat karena ketakutan.

Keesokan harinya bu Ratih mengajak pak Wiryo untuk sementara tinggal dirumah orang tuanya yang ada di pacitan.

Ya hal itu sengaja mereka lakukan karena mereka takut kalau harus bertetangga dengan pelaku pesugihan.

Bu Ratih ini takut kalau dirinya dijadikan tumbal oleh pak Bagio karena bu Ratih pun tau, tumbal pesugihan itu tidak hanya satu orang dan bisa orang lain.

Puncaknya akhirnya bu Ratih dan pak Wiryo pun pindah sementara dari rumahnya.

15 bulan kemudian, Bu Ratih ini mendengar kabar jika ke tiga anak pak Bagio meninggal dunia karena kecelakaan.

Meninggalnya anak-anak pak Bagio terjadi dalam waktu yang sama dan di hari yang sama padahal mereka ini posisinya sedang terpisah berbeda kota.

Ada yng kuliah dan ada yang di pesantren.

Ya kejadian itu bisa dibilang sangat aneh kok bisa ke tiga anak pak bagio meninggalnya bareng di hari yang sama.

Mendengar kabar duka, bu Ratih ini kembali ke desanya untuk berbela sungkawa atas kematian ketiga anak pak Bagio tersebut.

Tapi sesampainya mereka dirumah pak Bagio, bu Ratih ini kembali terkejut dengan keadaan bu Wiji yang saat itu terlihat sangat memprihatinkan.

Tubuhnya kurus kepalanya botak dengan dua payudaranya yang juga sudah terlihat tidak ada.

Kalau keterngan warga bu Wiji ini terkena kanker.

Disitu bu Ratih ini seketika menangis, dia ikut sedih sambil memeluk bu Wiji dan sesekali menguatkan hati bu wiji agar tetap semangat untuk kesembuhannya.

Di sisi lain, pak Wiryo ini tidak masuk kedalam rumah, pak Wiryo mengaku mengobrol dengan pak Bagio diluar rumah.

Pak Wiryo ini menanyakan kepada pak Bagio bagaimana kecelakaan yang dialami anaknya dan kok bisa terjadi di hari yang sama dan sebagainya.

Disitu bukannya menjawab, pak Bagio ini diam sambil matanya berkaca kaca.

Pak Bagio malah meminta maaf kepada pak Wiryo jika punya salah dan sebagainya.

Karena merasa ada yang aneh, pak Wiryo ini coba terus menguatkan pak Bagio karena pak Wiryo merasa jika saat itu pak Bagio masih dalam keadaan terpukul atas kematian anaknya.

Dan anehnya, dari dalam rumah, bu Ratih ini berteriak memanggil pak Wiryo.

" Pak sini lah masuk kedalam ngapain kamu diluar." Teriak bu Ratih.

Sesampainya didalam rumah, pak Wiryo ini tercengang karena saat itu bu Wiji menceritakan jika pak Bagio juga sudah meninggal dunia sekitar 2 bulan sebelum ke 3 anaknya tersbut mengalami kecelakaan.

Selesai.

Serem njir, efek pesugihan kandang bubrah ini memang berantai loh, jadi jangan coba-coba.

Meski sebenarnya pesugihan kandang bubrah ini ada dua jenis yang aman dan tidak aman, tapi praktek pesugihan sama sekali tidak dibenarkan.

Diantara semua narasumber kami tentang pesugihan, cerita ini paling pilu dan kami selalu menemukan jika semua pelaku pesugihan pasti berakhir dengan sangat tidak baik.

Ada yang meninggal ada yang sakit dan ada yang kembali jatuh miskin.

Ya kalau ngomongin pesugihan, kami memang akui sebenarnya pesugihan kandang bubrah ini paling efektif dan tidak terlalu beresiko jika mengerti cara dan mekanismenya.

Ada dua aliran yang bisa ditempuh, ada yang putih (aman tanpa tumbal) dan ada yang hitam yang seperti pak bagio lakukan.

Dan semuanya hasilnya memang nyata dan signifikan.

Sebentar, kami juga sudah tulis kok tata cara pesugihan kandang bubrah. Awas ya, ini cerita dewasa, beresiko menggoyahkan iman.

Isinya cara melakukan pesugihan kandang bubrah, mahar dan tempat dimana pesugihan kandang bubrah itu bisa didapatkan didalam cerita ini benar2 di kupas secara detail.

Yang mau baca silahkan klik link di kolom komentar

Btw kalau crita tentang tata cara pesugihan kandang bubrah ini tidak kami up di X atau sosmed yang lain. Cuma di KK sja soalnya isinya beresiko ditiru karena cukup mudah.

Wes Lanjut, 

Jika lihat cerita pak Bagio, apa yang dilakukan oleh bu Ratih waktu itu ada benarnya.

Jika kita sudah menduga ada tetangga yang sedang melakukan pesugihan, mending pindah saja sementara sampai efek pesugihan itu habis.

Soalnya tumbalnya bisa orang lain loh.

Untuk itu pengetahuan tentang bagaimana cara melihat ciri-ciri orang memakai pesugihan itu menjadi sangat penting.

Ya fungsinya buat jaga2 saja, kalau ada orang seperti itu lebih baik dihindari saja.

Oke wes mungkin cukup cerita kali ini, semoga kita smua bisa lebih berhati hati lagi dalam menjalani hidup dan dijauhkan dari hal2 seperti ini.

Nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan ya menjaga nama baik keluarga mereka, foto diatas juga ilustrasi biar mudah dalam menggambarkan.

Terimkasih.

Disclaimer:

- Tempat dan nama telah disamarkan demi menjaga privasi narasumber.

- Hak cipta sepenuhnya dimiliki oleh pemilik akun X/LakonStory.

- Segala bentuk plagiasi ataupun pengutipan isi cerita tanpa seizin dan sepengetahuan penulis akan kami tindaklanjuti.

- Hanya Jember Terkini merupakan website resmi yang ditunjuk oleh Lakon Story untuk dapat mempublikasikan tulisan ini.

- Segala isi cerita yang ada telah diambil dari narasumber yang bersangkutan serta adanya sentuhan perubahan agar cerita menjadi nyaman untuk dibaca.

- Jember Terkini tidak bertanggung jawab sepenuhnya atas isi tulisan yang ada.


Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close