TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Potensi Gempa Megathrust di Jember, 6 Kecamatan Ini Siaga Bencana, BPBD Jember: Sudah Survey Lokasi Alat Pendeteksi Tsunami

Potensi Gempa Megathrust di Jember, 6 Kecamatan Ini Siaga Bencana: BPBD Jember: Sudah Survey Lokasi Alat Pendeteksi Tsunami

Jember Terkini - Potensi terjadinya gempa megathrust di Indonesia, yang diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjadi perhatian serius berbagai kalangan. 

Gempa megathrust, yang dikenal sebagai salah satu jenis gempa paling kuat, dapat memicu gempa bumi dahsyat hingga tsunami besar, meskipun waktu terjadinya sulit diprediksi.

"Gempa megathrust merupakan salah satu jenis gempa paling kuat yang bisa terjadi, dengan potensi memicu gempa bumi dahsyat hingga tsunami besar," ungkap seorang ahli seismologi.

Dampak dari gempa ini berpotensi menghancurkan wilayah-wilayah, terutama di pesisir selatan Jawa Timur. 

Berdasarkan data yang dihimpun, beberapa wilayah di Jawa Timur yang diprediksi terdampak parah jika gempa megathrust terjadi antara lain Pacitan, Trenggalek, dan Banyuwangi.

Meskipun Jember tidak termasuk dalam wilayah terdampak langsung, risiko dampak tetap ada. 

Contohnya, pada tahun 1994, wilayah Payangan di Jember mengalami dampak tsunami yang bersumber dari selatan Banyuwangi. 

Ini menjadi pengingat bahwa Jember juga berisiko terdampak jika megathrust benar-benar terjadi.

Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas seismik di sekitar wilayah Jawa Timur dan Bali menunjukkan peningkatan. Pada 13 Agustus, gempa terjadi di wilayah Malang, diikuti oleh gempa di Bali pada 14 Agustus. 

Meskipun kedua gempa tersebut tidak memicu tsunami, getarannya terasa hingga Jember, menunjukkan betapa dekatnya ancaman ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Penta Satria, menyatakan bahwa jika gempa megathrust benar-benar terjadi, enam kecamatan di pesisir pantai selatan Jember diprediksi akan terkena dampak. 

Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Tempurejo, Ambulu, Wuluhan, Puger, Kencong, dan Gumukmas.

"Kami sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana ini," ujar Penta Satria. 

BPBD Jember telah menyusun berbagai strategi, mulai dari edukasi kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak, hingga simulasi evakuasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

Selain itu, rambu-rambu kebencanaan telah dipasang di beberapa titik strategis, serta logistik darurat juga mulai disiapkan.

BPBD Jember juga telah menyiapkan pos relawan dan desa tangguh bencana (destana) di seluruh wilayah Kabupaten Jember. 

"Beberapa waktu lalu, kami juga melakukan survei lokasi rencana penempatan alat pendeteksi tsunami atau early warning system (EWS) di pantai selatan," tambah Penta. 

Alat ini diharapkan dapat mendeteksi perubahan muka laut yang menjadi indikasi awal terjadinya tsunami. 

Sistem EWS ini dilengkapi dengan CCTV, solar cell, dan data real-time yang langsung terhubung dengan BMKG untuk mempercepat respon jika terjadi perubahan signifikan.***

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close