TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Kuntilanak Merah Alas Gumitir, Selain Berwajah Rusak dan Berambut Gimbal, Tubuh Perempuan Tersebut Dipenuhi Banyak Bulu Lebat Layaknya Gorila (Part 3)

Kuntilanak Merah Alas Gumitir, Selain Berwajah Rusak dan Berambut Gimbal, Tubuh Perempuan Tersebut Dipenuhi Banyak Bulu Lebat Layaknya Gorila. /Lakon Story

 

Jember Terkini - "Bapak kemana buk, kok belum pulang ?" Tanya Santoso yang waktu itu hendak tidur di pelukan Ningsih.

"Bapak kerja menginap nak, sepertinya beberapa hari kedepan bapak tidak pulang karena ada urusan di luar kota" ucap Ningsih pelan dengan menatap wajah Santoso.

Mendengar hal itu, Santoso akhirnya terlihat diam lalu diapun tertidur tepat di pelukan ibunya.

Begitu juga dengan Ningsih, karena sudah lelah beraktivitas seharian, akhirnya diapun juga terlelap dalam tidurnya dengan diiringi suara hujan turun yang waktu itu sudah terdengar semakin lebat saja.

...

01.00 Dinihari.

...

Waktu itu, ditengah-tengah Ningsih masih tertidur lelap, dia tiba-tiba dikejutkan dengan suara desahan seperti desahan orang yang sedang berhubungan badan.

Dan tidak hanya itu, desahan tersebut selain terdengar kencang, sepertinya Ningsih tidak asing dengan suaranya.

"Uhhhh,,aahhh,,,eehhmmm,,uuuhhh"

"Kok ada suara orang mendesah sih. Loh kok suaranya kayak suara Prasodjo..."

Dengan perlahan, Ningsih seketika berjalan keluar dari kamar tidurnya dan mengikuti sumber suara tersebut yang jika didengar dengan lebih teliti lagi, sumber suara tersebut berasal dari kamar kosong yang sebelumnya sudah dia bersihkan.

Dan Dengan fikiran yang sudah kemana mana, akhirnya Ningsih pun mempercepat langkahnya dan sesampainya dia didepan kamar kosong tersebut, Ningsih tidak langsung membuka pintunya, melainkan dia mengintip terlebih dahulu dari celah-celah dinding bambunya.

Dan disitulah, ketika Ningsih sudah bisa melihat semuanya, Jantung Ningsih rasanya seperti sudah berhenti berdetak.

Nafasnya ngos-ngosan dengan seluruh tubuh yang sudah bergetar hebat tidak karuan.

Bagaimana tidak, dengan mata kepalanya sendiri, Ningsih waktu itu melihat adanya Prasodjo sedang berhubungan badan dengan perempuan yang sangat menyeramkan bentuknya.

Selain berwajah rusak dan berambut gimbal, tubuh perempuan tersebut dipenuhi banyak bulu lebat layaknya gorila.

Payudara yang terlihat sudah membusuk sebelah, rasanya juga menjadi pemandangan yang tidak akan pernah Ningsih lupakan selama hidupnya.

Dan tidak hanya itu jika didengarkan dengan lebih teliti lagi, suara perempuan tersebut seperti suara babi hutan.

Bahkan, disebelah Prasodjo, juga nampak sosok perempuan dengan kepala yang menyerupai babi hutan.

Mengetahui semua itu, rasa takut Ningsih rasanya sudah sampai pada puncaknya, dia meremas dinding bambu tersebut dengan terus berdoa sebisanya.

"Ya allah gusti, apa itu" ucap Ningsih terbata-bata.

Puncaknya, dengan terus menguatkan kesadarannya, akhirnya Ningsihpun seketika membuka Pintu kamar tersebut yang anehnya, ketika Pintu kamar sudah terbuka, Ningsih tidak melihat apa apa.

Keadaan kamar tersebut nampak tetap kosong dengan angin malam yang terasa berhembus secara tiba-tiba.

Suara desahan dan teriakan pelan yang sebelumya dia dengar pun, waktu itu juga seketika hening tidak seperti sebelumnya.

Mengetahui semua itu, Ningsih kembali kebingungan, dia merasa seperti sudah dipermainkan.

"Loh, kok gak ada, " ucap Ningsih sambil mondar mandir didalam kamar kosong tersebut.

Hingga akhirnya, setelah puas Ningsih melihat semuanya, diapun memutuskan untuk kembali kedalam kamar tidurnya dengan saat itu, fikirannya sedikit lebih lega karena dia merasa jika apa yang dia lihat sebelumnya hanyalah sebuah halusinasi belaka.

"Oalah gak ada apa-apa, mungkin yang kulihat tadi hanya perasaanku saja" fikir Ningsih dengan kembali menutup pintu kamar kosong tersebut dan dia berjalan pelan kembali ke arah kamar tidurnya.

Tapi sayangnya, belum lama Ningsih berjalan, tiba-tiba dia dikejutkan dengan adanya bau yang sangat tidak sedap dari arah dalam rumahnya.

Merasakan hal itu, Ningsih pun seketika mual muntah dengan menutup hidungnya dengan seketika mempercepat langkah kakinya.

"Bau apaan sih ini" ucap Ningsih pelan.

Dan disitulah, ketika Ningsih sudah sampai di depan kamar tidurnya, dia seketika terkejut karena saat itu, dia melihat adanya sosok perempuan tinggi besar yang sedang berbaring diatas ranjangnya dengan memeluk erat tubuh anaknya.

Dan tidak hanya dipeluk, tubuh anaknya tersebut juga terlihat sedang dijilati dengan sangat Brutal.

Mengetahui semua itu, tubuh Ningsih tidak lagi bisa digerakkan, nafasnya tersedak seperti sedang di cekik oleh seseorang.

"Saiki kowe seng bakal dadi gantine. (Sekarang kamu yang akan jadi penggantinya)."

Sayup-sayup suara yang terdengar bersamaan dengan Ningsih yang perlahan mulai hilang kesadaran karena nafasnya yang terasa sulit dihembuskan.

Dan singkat cerita, Ningsihpun pingsan di lantai rumah tersebut tepat sekitar pukul 01.30 dinihari.

....

Sekitar 2 hari kemudian, Ningsih dan Santoso ditemukan oleh pak Rahmat yang notabennya pak Rahmat adalah tetangga dekat Ningsih.
Ketika ditemukan, kondisi Ningsih dan Santoso bisa dibilang cukup memprihatinkan.

Ningsih dan Santoso terlihat kejang-kejang dengan seluruh tubuhnya membiru seperti orang habis tenggelam.

Mengetahui semua itu, pak Rahmat seketika membawanya ke Puskesmas terdekat agar mereka segera mendapatkan pertolongan.

Tapi anehnya, sudah beberapa hari mereka dirawat, kondisi Ningsih dan Santoso bukannya membaik keadaan mereka malah semakin memburuk.

Dan bahkan,setelah Prasodjo kembali pulang, diapun segera menyusul anak dan istrinya tersebut ke puskesmas dengan perasaan yang sudah tidak bisa lagi jika harus diceritakan.

Hingga akhirnya, karena puskesmas tidak sanggup lagi menanganinya, Ningsih dan Santoso tersebut dibawa ke rumah sakit yang ada di kota.

Tapi sayangnya, sudah beberapa kali pindah antar rumah sakit, keadaan Ningsih dan Santoso tidak kunjung terlihat membaik.

Puncaknya, akhirnya Ningsih pun melakukan rawat jalan dirumahnya dengan Vonis Penyakit Stroke yang tiba-tiba menyerang tubuhnya.

Tidak hanya itu, Santoso yang juga divonis terkena epilepsi seolah membuat penderitaan hidup keluarga Prasodjo waktu itu kembali melanda.

Mengetahui semua itu Perasaan Prasodjo bisa dikatakan perlahan mulai kembali hancur tidak terkira.

Satu persatu anggota keluarganya jatuh sakit ditambah Prasodjo sendiri di setiap maghrib menjelang, dia merasakan panas dibagian dada dan sekujur tubuhnya.

Dan puncaknya, entah apa yang terjadi selanjutnya, tepat sekitar 1 tahun setelahnya, satu keluarga Prasodjo ditemukan tewas karena kebakaran rumah yang ditempatinya.

Menurut warga yang membantu memadamkan apinya, Prasodjo dan keluarganya ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan seluruh tubuh gosong karena terpanggang bara api.

Dan akhirnya, cerita tentang keluarga Prasodjo tersebut menjadi cerita lokal yang hingga kini masih sering diceritakan oleh orang-orang yang dulu pernah melihatnya.

Tidak hanya tentang sebuah kebakaran rumah yang memanggang semua penghuninya, namun cerita tentang kehidupan Prasodjo yang pernah memelihara kuntilanak dari alas Gumitir, juga sempat sangat menghebohkan warga.

....

(Sebenarnya, banyak sekali point cerita yang sepertinya terlewatkan, mulai dari apa saja penampakan yang di lihat oleh Ningsih selama dirumah, ritual apa saja yang dilakukan Prasodjo selama dirumah hingga siapakah laki-laki yang Prasodjo temui di alas Gumitir. semuanya tidak ada yang mengetahui secara pasti. Namun yang jelas, benang merah dalam cerita ini sudah kami sampaikan secara singkat dengan besar harapan, kalian para pembaca bisa mengerti dan tidak sampai melakukan hal seperti ini. Dan dalam cerita ini, sebenarnya terjadi dalam kurun waktu 3 sampai 4 tahun, namun demi memudahkan pembaca dalam memahami, akhirnya waktu dalam cerita ini kami per singkat menjadi sedemikian rupa.

Dan juga perlu kalian ketahui, cerita ini sebenarnya hanya cerita pembuka dari cerita Alas Gumitir itu sendiri, selanjutnya di cerita "Kuntilanak merah alas Gumitir 2", kita akan diajak untuk masuk kedalam alas gumitir untuk mengetahui dan melihat sisi lain dari alas Gumitir itu sendiri. pasar setan, kerajaan Jin dan asal usul kuntilanak merah dalam cerita selanjutnya akan kami bagikan secara lebih detail dan rinci )

Semoga dengan dibagikannya cerita ini, bisa menjadi pelajaran agar kita bisa lebih berhati hati lagi dalam menjalani hidup.

Terimakasih teman-teman, semoga cerita ini menemani hari-hari kalian.
Sampai jumpa di cerita-cerita kami selanjutnya.
....
40 hari sebelum Suro.
...
" Tin,tin,tin...ciiiiittt " suara klakson yang terdengar nyaring dengan diiringi suara rem kendaraan yang juga terdengar sedang berhenti mendadak.

Mengetahui semua itu, Wardi pun seketika turun dari kendaraannya karena dia merasa telah menabrak seseorang.

Tapi anehnya, ketika dia sudah turun, dia sama sekali tidak melihat apapun.

Keadaan jalanan sore itu tetap sepi dengan tidak adanya satupun orang yang terlihat wara-wiri.

"Loh kok gak ada orang sih, perasaan aku barusan nabrak orang deh" fikir Wardi kebingungan sendiri.

Disitulah, belum selesai Wardi kebingungan, tiba-tiba pandangannya teralihkan dengan adanya perempuan tua yang terlihat berdiri dikejauhan sambil melambaikan tangannya kearah Wardi.

Mengetahui semua itu, Wardipun seketika terkejut bukan main karena setelah dia lihat dengan lebih teliti lagi, perempuan tua tersebut adalah ibu kandungnya sendiri.

"Loh itukan ibu, ibu ngapain bu disitu" teriak Wardi lalu diapun berjalan cepat kearah perempuan tua tersebut.

Dan bukannya diam, perempuan tua tersebut malah terlihat berlari kedalam hutan belantara dengan tidak sekalipun mengeluarkan kata.

Disitu, dengan cepat Wardi pun seketika ikut berlari mengejar kedalam hutan dengan sesekali berteriak memanggil manggil perempuan tua tersebut.

"Loh, bu, ibu, bu, ibu mau kemana " teriak Wardi kencang.

Beberapa lama kemudian, bukannya berhasil mengejar, Wardi malah kehilangan jejak perempuan tua tersebut dengan kini posisi Wardi sudah berada ditengah-tengah area hutan Gumitir.

Dan Saat itulah, Wardi seketika seolah baru menyadari jika sosok perempuan tua yang dilihat sebagai ibunya tersebut, sebenarnya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

"Loh, ibuku kan sudah meninggal dunia, terus perempuan tua tadi siapa... ", fikir Wardi kebingungan dengan kembali berlari kearah jalan utama.

Namun sayangnya, sudah beberapa lama Wardi berlari, dia tidak kunjung menemukan jalan utama. Yang ada, sore itu hanya hutan belantara dengan diiringi kabut yang mulai turun dengan sendirinya.

Mengetahui semua itu, Perasaan Wardi seketika ketakutan, dia menjerit sekuat tenaga dengan terus berteriak meminta bantuan sebisanya.

"Tolong, tolong, tolong" teriak Wardi berulang-ulang.
beberapa saat kemudian Wardi tiba-tiba mendengar suara langkah kaki orang yang terdengar sedang berlari kearahnya.

"Blek,blek,blek,blek"

Dan saat itulah, Wardi tiba-tiba dihampiri oleh laki-laki paruh baya yang terlihat seperti orang gila.

"Ayo cepat ikut aku, sebelum semuanya terlambat" ucap laki-laki tersebut.

Dan tanpa banyak tanya, Wardi Pun seketika ikut berlari mengikuti langkah kaki laki-laki tersebut dengan perasaan yang sudah ketakutan tidak terkira.

Puncaknya, setelah beberapa lama berlari, laki-laki tersebut terlihat berhenti dengan seketika dia langsung tertawa tidak berhenti.

"Hahahaha,hahahah, hahahah"

"Hah, kamu siapa, kamu kenapa " teriak Wardi semakin ketakutan.

"Perkenalkan, namaku Prasodjo" jawab Laki-laki paruh baya tersebut dengan diiringi suara Adzan Maghrib yang terdengar berkumandang dengan perlahan.

(END) LM/LakonStory ***

Disclaimer:

- Tempat dan nama telah disamarkan demi menjaga privasi narasumber.

- Hak cipta sepenuhnya dimiliki oleh pemilik akun X/LakonStory.

- Segala bentuk plagiasi ataupun pengutipan isi cerita tanpa seizin dan sepengetahuan penulis akan kami tindaklanjuti.

- Hanya Jember Terkini merupakan website resmi yang ditunjuk oleh Lakon Story untuk dapat mempublikasikan tulisan ini.

- Segala isi cerita yang ada telah diambil dari narasumber yang bersangkutan serta adanya sentuhan perubahan agar cerita menjadi nyaman untuk dibaca.

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close