TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Kisah Nyata! Akibat Menembak Tubuh Genderuwo, Satu Keluarga Ini di Teror Sampai Meregang Nyawa, Kematiannya Aneh Seperti di Film

  

Jember Terkini - Apes, mungkin kata itu adalah sebuah ungkapan yang cocok untuk Robi (Nama samaran) dan keluarganya.

Bagaimana tidak, kegiatan berburu yang awalnya dilakukan untuk menyalurkan hobby dan memenuhi kebutuhan hidupnya, waktu itu seketika berubah menjadi malapetaka yang akhirnya merenggut nyawa salah satu anggota keluarganya.

Semua kejadian itu berawal dari malam itu....

Area hutan yang terletak tepat disamping sebuah bendungan, menjadi tujuan Robi, ayahnya dan keponakannya sebut saja namanya (Wahyu), dalam berburu hewan seperti macan rembah ,luwak, kelelawar, karena merekapun tau, di kawasan hutan itu memang habitat dari hewan incarannya tersebut.

Sekitar tengah malam ketika mereka sudah sampai ditengah hutan, tanpa sengaja cahaya senternya menangkap sebuah pergerakan besar yang diduga kuat adalah pergerakan dari hewan incarannya.

Dan benar saja, ketika lampu sorot yang dipegang Wahyu menyorot pas kearah hewan tersebut, nampak sebuah hewan luwak yang cukup besar ukurannya.

Meski tidak terlalu jelas, akan tetapi mereka cukup yakin yang ada didepannya tersebut adalah hewan incarannya.

Akan tetapi, berbeda dengan pandangan Robi, meski cukup senang perasaan Robi mulai tidak enak karena diapun tau, ekor hewan yang dia lihat tersebut berukuran sangat besar sebesar kaki manusia.

Dan dengan tangan memegang tombak dan terus menatap kearah hewan tersebut, Robi tiba-tiba dikejutkan dengan suara tembakan dari senapan yang dipegang oleh ayahnya.

"Dooorrr"

Mendengar hal itu, mereka bertiga seketika beranjak berlari mendekati hewan tersebut karena menurut ayah Robi, tembakannya sudah mengenai sasaran.

Tapi anehnya, sudah beberapa lama mereka mencari, mereka tak kunjung melihat tubuh hewan tersebut.

Keadaan hutan masih tetap nampak sepi dengan hanya ada suara jangkrik yang terus saja terdengar berbunyi.

Dan disitulah, belum selesai mereka mencari keberadaan hewan tersebut tiba-tiba mereka mendengar suara tawa wanita yang terdengar aneh di telinganya.

"Hi hi hi hi"

Karena merasa janggal dengan suara yang terdengar seperti suara wanita, merekapun mengarahkan sorot lampu senter kearah sekitar untuk mencari sumber suara yang ternyata, tepat diatas dedaunan pohon pisang, nampak sosok perempuan berambut acak-acakan yang biasa orang sebut dengan sebutan kuntilanak.

Sosok kuntilanak tersebut terlihat tertawa kencang dengan pandangan matanya yang melotot kearah tiga orang tersebut.

Mengetahui semua itu, Robi dan Wahyu seketika terkejut, jantungnya berdetak kencang dengan perasaan yang sudah campur aduk tidak karuan.

Tapi berbeda dengan Ayahnya, Ayah Robi dengan penuh nyali dan sangat tegas terlihat menatap sosok Kuntilanak tersebut sambil mulai mengarahkan senapan kearahnya.

Hingga akhirnya, dengan melayang dan terus tertawa keras, Kuntilanak tersebut akhirnya terlihat pergi dengan sendirinya.

Mengetahui semua itu, Mereka bertiga pun memutuskan untuk duduk beristirahat dengan perasaan yang sudah campur aduk tidak karuan.

"Biasanya kalau habis melihat kuntilanak, kita akan mendapatkan buruan besar" ucap ayah Robi menenangkan.

Singkat cerita, belum lama mereka duduk bersama, tiba-tiba mereka mendengarkan suara pergerakan dari semak-semak yang terdengar cukup keras dan sangat dekat.

Karena mereka menganggap jika itu adalah pergerakan hewan buruan yang sedari tadi dicarinya, akhirnya dengan sigap Wahyu kembali mengarahkan lampu sorotnya ke arah semak semak tersebut.

Namun naasnya, bukannya hewan incarannya, ketika lampu sorot sudah menerangi sumbernya, dengan mata kepala mereka sendiri mereka melihat sosok yang lebih menyeramkan dari sosok kuntilanak sebelumnya.

Tubuh besar tinggi dengan mata merahnya, sudah cukup membuat mereka bertiga nampak tidak lagi bisa berkata kata.

"Nampak tinggi besar hitam kemerah-merahan, kukunya panjang-panjang, mata menyala merah terang kayak lampu.kalau di gambarkan kepalanya mirip barongan yang ada di kesenian kuda lumping. Itu persis, ada kelintingnya juga kanan kiri di telinganya. Rambut panjang mengeluarkan asap.tubuh gempal. memakai pakaian kerajan tpi yang telanjang dada. Ada jariknya yang buat nutupi celana pendeknya," ujar Narasumber.

Disitu sepertinya ayah Robi mulai merasakan jika ada yang sedang mengincar mereka.

Tidak sekedar setan, melainkan ada suatu kekuatan yang lebih besar dari yang dia kira.

Dan dengan menguatkan hatinya, ayah Robi terlihat berdoa lalu mengajak Robi dan Wahyu untuk segera pergi dari tempat tersebut dan mengakhiri kegiatannya.

Tapi sayangnya, semuanya tidak berhenti disitu saja.

Sesampainya mereka dirumah, bukannya tenang, semuanya malah semakin aneh saja.

Belum sampai mereka beristirahat, ayah Robi tiba-tiba mengingatkan agar tidak ada yang boleh tidur hingga pagi tiba.

Dengan tangan yang sudah menggenggam garam dan ditaburkan di sekeliling rumahnya, ayah Robi dengan pelan berbisik jika sosok yang sudah dilihat sebelumnya, sepertinya telah ikut pulang kerumahnya.

Mendengar semua itu, dengan tidak menjawab perkataanya sama sekali, Robi dan Wahyu akhirnya hanya diam sambil duduk melamun dihalaman depan rumahnya.

Dan puncaknya malam itupun berlalu begitu saja.

Sudah beberapa hari setelah kejadian itu, Robi dan ayahnya sudah tidak lagi pergi berburu ke hutan.

Karena selain masih trauma, perasaan Ayah Robi seperti menyiratkan jika keluarganya masih dalam incaran setan.

Dan puncaknya, kejadian aneh tidak menyerang Robi, ayah Robi ataupun Wahyu, melainkan menyerang adik kandung dari Robi

Masih duduk dibangku sekolah dasar, adik Robi tiba-tiba mengalami sakit yang cukup aneh.

Dibagian mulut dan giginya terlihat bengkak dengan cukup besar dan sangat tidak wajar.

Bahkan sudah dibawa berobat kesana kemari, sakit yang dialami oleh adik Robi tersebut malah semakin menjadi jadi.

Tapi uniknya, jika pada umumnya sakit dibagian gigi dan mulut akan mengganggu ketika memakan makanan.

Adik Robi malah terlihat lahap dengan permintaan menu makanannya yang sangat tidak biasa.

Karena merasa ada yang aneh dengan adiknya, Robi akhirnya menyarankan untuk membawa adiknya ke pengobatan spiritual karena waktu itu, Robi merasa jika adiknya sedang diganggu oleh makhluk halus.

Dan anehnya, setiap ada orang yang ingin mengobati Adik Robi dengan jalur spiritual, orang tersebut selalu lari ketakutan ketika masih melihat wajah adik Robi.

Tidak hanya itu, tidak jarang pula ahli spiritual yang terlihat muntah darah ketika berusaha mengobati adik Robi tersebut.

Dan yang paling mencengangkan, sudah dibawa berobat kerumah sakit, jarum suntik terlihat benar-benar kesulitan menembus dan bahkan terkesan tidak mampu untuk menembus kulit adik Robi.

Singkat cerita, sesampainya dirumah keadaan adik Robi terkesan semakin parah dan menghawatirkan saja.

Terror yang dialami keluarganya seolah semakin menjadi jadi dengan sosok hitam besar yang sebelumnya dia lihat di dalam hutan, waktu itu sudah terlihat berada di dalam rumahnya.

Puncaknya, adik robi benar-benar kehilangan nyawanya dengan berbagai keanehan yang terjadi ketika proses pemakamannya.

Kematian itupun akhirnya menyelimuti keluarga Robi dengan trauma yang hingga saat ini masih terasa dan tidak akan pernah bisa dia lupakan selama hidupnya.***

Disclaimer:

- Cerita ini diangkat dari kisah nyata yang ditulis oleh Akun Twitter @LakonStory.

- Semua nama tokoh pada tulisan ini adalah nama yang telah disamarkan demi menjaga privasi narasumber.

- Semua bentuk Hak Cipta dan dipegang paten oleh pembuat cerita.

- Dan segala bentuk cerita yang ada di dalam artikel ini merupakan tanggung jawab pembuat cerita.

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close