Kenapa Banyak Beberapa Kecamatan di Wilayah Kabupaten Jember yang Tertinggal? (Dok. Ist) |
Jember Terkini - Kenapa banyak beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Jember yang tertinggal? Tentu hal tersebut sering menjadi isu hangat di kalangan masyarakat.
Tercatat dalam sejarah kota Jember, memang banyak daerah atau wilayah yang mengalami ketertinggalan.
Jember sendiri menjadi kota yang mempunyai karakteristik tersendiri. Apa julukan kota Jember? Kita tembakau.
Baca Juga: Mengapa Jember Kota Tidak dimekarkan Sebagai Wilayah Administrasi Tersendiri menjadi Kota Jember?
Faktor Pemicu Banyak Kecamatan di Kabupaten Jember Tertinggal
Berikut ini sejumlah faktor yang menyebabkan banyak kecamatan di kabupaten Jember tertinggal:
1. Infrastruktur Kurang Memadai
Pertama, infrastruktur yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab utama ketertinggalan di beberapa kecamatan di Jember.
Banyak jalan di daerah pedesaan yang masih dalam kondisi buruk, sehingga menyulitkan akses transportasi.
Akibatnya, distribusi barang dan jasa ke daerah-daerah terpencil menjadi terhambat, yang berdampak langsung pada ekonomi lokal.
Dilansir Jember Terkini dari laman UNEJ, banyak kecamatan tertinggal karena fasilitas terbatas.
2. Pendidikan Tertinggal
Selain itu, akses terhadap pendidikan yang berkualitas juga menjadi masalah yang signifikan.
Di beberapa kecamatan, fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar dan menengah belum tersebar merata.
Kualitas pendidikan juga cenderung lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang lebih berkembang, mengakibatkan anak-anak di wilayah tersebut kurang mendapatkan kesempatan untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi.
Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia yang tersedia di daerah-daerah tersebut, sehingga memperlambat kemajuan ekonomi dan sosial.
3. Kebijakan Pemerintah
Faktor lain yang turut berperan adalah kebijakan pemerintahan yang belum sepenuhnya mendukung pengembangan wilayah terpencil.
Meski pemerintah pusat dan daerah telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan pembangunan di daerah-daerah tertinggal.
Selain itu, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan di daerah-daerah ini sering kali tidak mencukupi atau tidak tepat sasaran.
Hal ini memicu program-program yang direncanakan tidak berjalan maksimal atau bahkan terancam gagal.
4. Sosial Budaya
Aspek sosial budaya juga mempengaruhi ketertinggalan di beberapa kecamatan di Jember.
Banyak masyarakat di wilayah pedesaan yang masih bergantung pada cara-cara tradisional dalam bertani dan berusaha.
Kurangnya pengetahuan tentang teknologi modern dan minimnya akses terhadap informasi membuat mereka kesulitan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Kondisi ini diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan, yang sering kali dianggap kurang prioritas dibandingkan kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Apakah yang Menyebabkan Bahasa Madura di Kota Jember menjadi Bahasa Kelas 2
Kesimpulan
Secara keseluruhan, ketertinggalan di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor infrastruktur, akses pendidikan, kebijakan pemerintahan, dan aspek sosial budaya.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang holistik dan sinergis antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Pembangunan infrastruktur yang lebih baik, peningkatan kualitas pendidikan, perbaikan kebijakan, serta pemberdayaan masyarakat lokal menjadi kunci untuk mendorong kemajuan di daerah-daerah tertinggal di Jember.***