TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Fenomena Halo Dek Kerap Menghantui Mahasiswi Baru Universitas Jember, Ada Apa Sebenarnya?

Fenomena "Halo Dek" Kerap Menghantui Mahasiswi Baru Universitaj Jember, Ada Apa Sebenarnya?
(Dok. Ist)


Jember Terkini - Fenomena "Halo Dek" Kerap Menghantui Mahasiswi Baru Universitas Jember, Ada Apa Sebenarnya?

Belakangan dunia Maya salah satunya mahasiswa baru UNEJ dihebohkan dengan trend Halo Dek.

Halo dek artinya adalah sapaan yang ditujukan kepada perempuan untuk mengajak berkenalan. 

Baca Juga: Mengenai Jember Fashion Carnaval yang Ditentang FPI, Dinilai Tak Sesuai dengan Nilai Keislaman

Mengenal Fenomena Halo Dek di Lingkungan UNEJ

Fenomena "Halo Dek" yang kerap menghantui mahasiswi baru di Universitas Jember (UNEJ) adalah isu sosial yang menarik perhatian.

Istilah ini merujuk pada kebiasaan atau perilaku mahasiswa senior (biasanya laki-laki) yang sering menyapa atau mengajak kenalan mahasiswi baru dengan panggilan "Dek," yang bisa dianggap menggoda atau mengganggu. 

Fenomena ini sering terjadi di awal tahun akademik, saat mahasiswi baru mulai masuk kampus dan beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Bagi sebagian mahasiswi, sapaan "Halo Dek" bisa terasa tidak nyaman dan menimbulkan perasaan tertekan atau terancam, karena terkesan terlalu akrab atau tidak sopan. 

Fenomena ini bisa mencerminkan adanya masalah dalam dinamika interaksi sosial di lingkungan kampus, terutama terkait dengan batas-batas privasi dan sopan santun.

Didampingi itu tidak sedikit juga mahasiswa yang mengincar Halo Dek lantaran telah mempunyai profesi menjanjikan di masa depan. 

Dilansir Jember Terkini dari laman YouTube Jogja Guardian, fenomena halo dek sebenarnya hanya candaan yang dilontarkan kalangan tertentu untuk berkenalan. 

Biasanya sapaan halo dek sangat melekat dengan profesi Polisi hingga anggota TNI. Profesi tersebut diklaim sering mengajak kenalan karena terlihat keren. 

Apakah Fenomena Halo Dek Memiliki Dampak Negatif

Fenomena "Halo Dek" yang terjadi di Universitas Jember dan kampus-kampus lainnya pada dasarnya tidak baik jika dilakukan tanpa memperhatikan batas-batas kesopanan dan kenyamanan orang lain.

Beberapa alasan mengapa fenomena ini dianggap kurang baik adalah:

1. Pelecehan Verbal

 Panggilan seperti "Halo Dek" bisa dianggap sebagai bentuk pelecehan verbal, terutama jika disampaikan dengan nada menggoda atau dengan intensi yang tidak baik. 

Ini dapat membuat mahasiswi baru merasa tidak nyaman, tidak aman, atau tertekan.

2. Kurangnya Respek 

Fenomena ini mencerminkan kurangnya rasa hormat terhadap privasi dan kenyamanan orang lain. 

Setiap individu, terutama yang baru memasuki lingkungan baru, berhak untuk dihormati dan tidak diganggu dengan cara yang tidak pantas.

3.Tekanan Sosial 

Mahasiswi baru yang belum familiar dengan lingkungan kampus mungkin merasa tertekan untuk merespons atau bahkan merasa cemas akan perhatian yang tidak diinginkan dari senior. 

Ini dapat memengaruhi pengalaman mereka di kampus dan adaptasi mereka terhadap lingkungan baru.

Kesimpulan

Halo dek merupakan candaan jika ingin berkenalan dengan perempuan. Di lingkungan UNEJ fenomena ini cukup menyita perhatian. 

Baca Juga: Mengapa Jember Kota Tidak Dimekarkan sebagai Wilayah Administrasi Tersendiri menjadi Kota Jember?

Meskipun hanya candaan penting bagi seseorang untuk menjaga etika dan kesopanan. Jangan pernah memaksa berkenalan jika yang bersangkutan tidak berkenan. 

Untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan positif, penting untuk mempromosikan interaksi yang saling menghormati dan memastikan bahwa semua mahasiswa merasa aman dan nyaman. 

Upayakan untuk mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya etika, privasi, dan sopan santun sangat diperlukan untuk mencegah fenomena seperti ini berkembang.***

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close