"Ya allah, bagaimana ini" ucap Nimas dengan perasaan yang sudah mulai ketakutan.
Singkat cerita, dengan menahan rasa takut yang sangat luar biasa, akhirnya Nimas pun terus saja bertahan di dalam kamarnya dengan sesekali berdoa sebisanya.
"Ya allah, sepertinya benar kata orang, makhluk halus itu memang ada. Dan mobilku memang benar-benar berhantu, kalau mas Wahyu pulang, mending Mobil itu langsung ku jual saja" ucap Nimas pelan.
Dan Puncaknya, dengan tidak lagi berani membuka pintu kamarnya, malam itu Nimas mulai memejamkan mata dengan diiringi suara jam dinding yang menandakan, malam itu sudah menunjukan pukul 23.00 malam.
..
Keesokan harinya, Nimas terbangun dengan tubuhnya yang merasakan sakit semua.
Karena selain kurang istirahat, sepertinya Nimas terlalu banyak beban fikiran yang sedang menimpanya.
Merasakan semua itu, Nimaspun memutuskan untuk tidak keluar dari rumahnya dan ingin fokus beristirahat saja agar luka yang ada di kakinya, bisa segera sembuh seperti sedia kala.
Namun sayangnya, bukannya tenang, hari itu Nimas malah melihat sesuatu yang sangat tidak masuk didalam akal sehatnya.
Bagaimana tidak, pagi itu dia melihat kearah garasi mobilnya, perasaanya kembali terkejut karena mobilnya yang semalam terlihat ada, pagi itu tiba-tiba terlihat tidak ada.
Hal itu, tentu saja membuat Nimas syok dan stres karena dia merasa, Nimas seolah sedang dipermainkan oleh makhluk tak kasat mata.
( Dulu saya beberapa kali melihat mobil itu ada dan tiba-tiba menghilang begitu saja di Garasi rumah saya. Waktu itu, Saya seolah benar-benar sedang dipermainkan). Saksi.
Mengetahui hal itu, rasa frustasi Nimas rasanya sudah sampai pada puncaknya, otaknya benar-benar dibuat stres dengan terror mobil yang waktu itu memang belum jelas keadaanya.
" kalau begini terus aku bisa stres. Mobil itu aneh banget, kemarin saya ingat betul mobilnya ada, dan sekarang tiba-tiba gak ada. Saya yakin saya gak berhalusinasi. Ah tau ah, aku gak mau lagi mikir semua itu, pokoknya kalau mas Wahyu pulang, mobilnya langsung ku jual " fikir Nimas dengan dia yang mulai bersikap acuh dengan semua keadaan yang ada.
Dan puncaknya, sekitar pukul 21.00 malam, Wahyu tiba-tiba kembali pulang begitu saja.
"Loh mas, kamu sudah pulang, katanya keluar kota 3 hari ?." Tanya Nimas yang terkejut dengan kepulangan suaminya yang secara tiba-tiba tersebut.
"Aku ijin pulang, badanku gak enak" ucap Wahyu dengan dia yang terus saja langsung berjalan masuk kedalam kamar tidurnya.
"Mas, mobilnya dijual saja ya, aku takut, besuk biar ku tawarkan om Irwan ya mas" ucap Nimas dengan menyusul Wahyu kedalam kamar tidurnya.
Dan tanpa menjawab ucapan Nimas, Wahyu malam itu terlihat memejamkan matanya dengan tubuhnya yang terlihat pucat tidak terkira.
Disitu, karena Nimas merasa jika bukan waktu yang tepat jika harus membahas mobilnya, Nimaspun akhirnya diam dengan ikut beristirahat tepat disamping suaminya tersebut.
Namun anehnya, belum lama Nimas memejamkan mata, tiba-tiba dia mencium aroma bunga melati yang jika dicium dengan lebih teliti lagi, sumber aroma bunga melati tersebut berasal dari tubuh Wahyu.
Dan tidak hanya itu, beberapa lama setelah itu, Nimas merasa hawa didalam rumahnya tiba-tiba terasa dingin tidak seperti biasanya.
Mengetahui semua itu, Nimaspun seketika memeluk tubuh Wahyu dengan kembali memejamkan matanya yang malam itu, Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 malam.
Singkat cerita, tepat sekitar pukul 02.00 dinihari, Nimas kembali terbangun karena waktu itu, dia mendengar suara keramaian yang ada didalam rumahnya.
Dan tidak hanya ramai, Nimas juga mendengar suara langkah kaki, suara orang mengobrol dan suara orang tertawa dengan jumlah yang cukup banyak.
Baca Juga: Carita Horor by Lakon Story: Mobil Bekas Kecelakaan - Eps. 10