Wahyu yang terlahir dari keluarga berpendidikan dengan semuanya yang harus berlandaskan akal sehat, malam itu dihadapkan dengan sebuah kenyataan yang memang tidak bisa dinalar.
Singkat cerita, akhirnya Wahyupun sampai di rumahnya sekitar pukul 22.30 malam.
Sesampainya dirumah Wahyupun seketika beristirahat dengan sesekali memandang wajah Istrinya yang malam itu sudah tertidur pulas.
Keesokan harinya, Wahyu harus kembali bekerja yang kebetulan, saat itu dia mendapat tugas dinas keluar kota.
Karena tidak ingin membuat istrinya khawatir dan parno dengan mobilnya, akhirnya Wahyu memutuskan untuk pergi membawa mobil Nimas.
"Saya bawa mobilmu ya dek, ada kunjungan kerja di jawa tengah sekitar 3 hari. Nanti sambil ku pikir-pikir, kalau terus bermasalah, mobilmu ku jual saja ya, nanti aku belikan yang baru." Ucap Wahyu pagi itu dengan berpamitan kepada Nimas.
Singkat cerita setelah kepergian Wahyu, akhirnya Nimas kembali dirumah seorang diri namun saat itu, fikiran Nimas bisa dikatakan sedikit lebih tenang karena mobilnya dibawa oleh suaminya.
...
Namun sayangnya, masih belum genap sehari Nimas ditinggal pergi, keanehan tersebut kembali terjadi.
Sekitar pukul 21.00 malam, Nimas tiba-tiba mencium aroma bunga melati ditambah dia mendengar suara tangisan yang terdengar sangat memilukan.
"Hhiikkkkss,,hhiikkkkss,,hhhikkkkksss"
Mendengar hal itu, Nimas yang sebelumnya hanya berdiam didalam kamar karena proses pemulihan luka, Malam itu terpaksa harus keluar karena diapun tau, malam itu dia dirumah sendirian.
Dan dengan menghubungi Wahyu via ponselnya, Nimas berjalan kesusahan mencari sumber suara tangisan tersebut.
"Hallo mas Wahyu, kamu dimana" ucap Nimas didalam telefonnya sambil dia yang mulai berjalan perlahan.
"Aku dijalan ini, ada apa dek" ucap Wahyu pelan.
"Dirumah aku dengar suara orang nangis, ini masih kucari sumbernya" bisik Nimas pelan di dalam teleponnya.
Namun anehnya, belum sampai Wahyu menjawab ucapannya, Nimas waktu itu malah mendengar suara wanita tertawa dari dalam telepon Wahyu.
"Hihihihihi"
"Halo mas, kok ada suara wanita tertawa, kamu di dalam mobil sama siapa ?." Ucap Nimas kaget.
"Hah, suara wanita siapa, orang aku di mobil sendirian" sahut Wahyu kencang dengan beberapa saat setelahnya, Telepon Wahyu tiba-tiba mati dengan sendirinya.
Dan dengan mengesampingkan telepon Wahyu, Nimaspun masih berusaha mencari sumber suara tangisan yang terdengar semakin lama memang semakin kencang saja.
"Hhiikkss, hikkksss hikkksssss"
"Haloo siapa itu " ucap Nimas keras dengan pandanganya yang mengarah ke kiri dan ke kanan area rumahnya.
Dan anehnya, bukannya menjawab, suara tangisan tersebut seolah terdengar kian keras seperti disengaja agar Nimas bisa mendengarnya.
"Hhiikkss, hikkksss hikkksssss"
Namun sayangnya, setelah Nimas menyalakan lampu ruangan rumahnya, Suara tangisan yang sebelumnya terdengar, malam itu tiba-tiba menghilang begitu saja.
Dan tidak hanya itu, beberapa saat setelah suara tangisan menghilang, Nimas kembali dikejutkan dengan suara alarm mobil yang juga secara tiba-tiba berbunyi dengan sendirinya.
23.00 WIB.
"Tin, tin, tin, tin, tin, tin, tin, tin "
Mendengar hal itu, dengan sigap, Nimas pun kembali merangkak kearah garasi mobilnya untuk memastikan suara alarm tersebut.
"Hah, Suara alarm mobil ?. Hmmm. Suara alarm mobil mas wahyu kali ya" Fikir Nimas sambil terus merangkak dilantai rumahnya.
Tapi sayangnya, sesampainya Nimas di garasi rumahnya, jantung Nimas seperti berhenti berdetak, Nafasnya sesak seolah masih tidak percaya dengan apa yang sedang ada didepannya.
Bagaimana tidak, malam itu, Nimas tiba-tiba kembali melihat mobilnya sudah terparkir rapi dirumahnya.
Dan tidak hanya itu, Posisi Kunci mobil yang sebelumnya ada di gantungan dinding pun, waktu itu juga kembali ke tempatnya semula.
Mengetahui semua itu, Nimas pun seketika kebingungan karena diapun tau, mobil tersebut seharusnya sedang dibawa oleh Wahyu ke luar kota.
"Loh, mobil ini kok kembali ada dirumah, bukannya tadi pagi dibawa mas Wahyu ya" ucap Nimas dengan berusaha terus menghubungi suaminya tersebut via telepon genggam.
Namun sayangnya, sudah berkali-kali Nimas berusaha, namun hasilnya tetaplah sama.
Wahyu tak kunjung mengangkat teleponnya dengan ada, hanya suara "tuuuuttt" yang menandakan, Ponsel Wahyu sudah tidak Aktif seperti sebelumnya.
Mengetahui semua itu, Nimas memutuskan untuk kembali masuk kedalam kamarnya dan segera mengunci pintunya dengan fikiran yang sudah mulai kemana-mana.
Baca Juga: Carita Horor by Lakon Story: Mobil Bekas Kecelakaan - Eps. 9