ADU BANTENG! Kecelakaan Maut di Jember Libatkan Empat Pelajar, Satu Tewas di Tempat. /Tangkapan layar Facebook Grup Kencong Kota Tua. |
Jember Terkini - Jember, Selasa (27/8/2024) kecelakaan maut yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
Empat pelajar terlibat dalam insiden ini, dengan salah satu di antaranya meninggal dunia di tempat.
Kejadian tersebut menarik perhatian warga sekitar yang segera berhamburan keluar rumah untuk memberikan pertolongan kepada para korban.
Menurut keterangan saksi mata, Misnati, kecelakaan terjadi ketika pelajar berinisial R yang berboncengan dengan S mengendarai sepeda motor Honda Revo dengan kecepatan tinggi dari arah selatan ke utara.
Baca Juga: Fenomena Halo Dek Kerap Menghantui Mahasiswi Baru Universitas Jember, Ada Apa Sebenarnya?
"Dari arah berlawanan, ada sepeda motor Honda Beat yang dikendarai oleh pelajar berinisial M, yang berboncengan dengan G. Tiba-tiba kedua kendaraan itu bertabrakan secara frontal," ujar Misnati.
Akibat benturan keras, seluruh korban terlempar ke aspal. Pelajar berinisial R, yang mengemudikan Honda Revo, meninggal dunia di tempat karena mengalami patah kaki.
Sementara tiga pelajar lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Puskesmas Kencong oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Kencong, Iptu Heru Siswanto, mengonfirmasi bahwa seluruh korban mengalami luka serius.
Baca Juga: Kenapa Cari Kerja di Jember Susah? Nggak Nyangka Ternyata Faktor Ini Berpengaruh Besar dalam Karir
"Inisial R meninggal dunia dengan luka patah kaki, sementara S mengalami luka tubuh. M, seorang pelajar perempuan, mengalami luka-luka, dan G juga tengah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kencong," jelasnya.
Pihak SMP 2 Wonorejo dan Satlantas Polres Jember Soroti Kejadian Terkait Penggunaan Kendaraan Bermotor oleh Siswa
Pihak kesiswaan SMP 2 Wonorejo, Sugianto, mengungkapkan rasa belasungkawa mendalam terkait insiden terbaru yang melibatkan siswa sekolah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Sugianto juga menyoroti aturan sekolah yang melarang siswa membawa kendaraan bermotor ke sekolah, namun ia mengakui adanya dilema yang dihadapi.
Baca Juga: Nostalgia Kampung Jember Bebas Fenomena Sound Horeg, Bagaimana Pandangan dari Berbagai Sisi?
"Tata tertib sekolah sudah jelas, kami melarang kepada siswa maupun siswi membawa sepeda motor ke sekolah. Namun, kami menghadapi dilema karena masyarakat di sekitar sekolah menyediakan tempat parkir bagi siswa kami. Selain itu, meskipun kami telah memberikan perhatian khusus, orang tua sering mengeluhkan jarak rumah yang jauh, tetapi pengawasan dari pihak keluarga juga kurang," ujar Sugianto, Rabu (28/8).
Selain pihak sekolah, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Jember, AKP Ahmad Fahmi Adiatma, juga memberikan tanggapan terkait kasus ini.
"Kami dari Satlantas sering melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan dinas pendidikan terkait hal ini. Kasus ini menjadi perhatian khusus bagi kami, mengingat anak didik SMP belum memiliki SIM," tegas Ahmad Fahmi.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka.
"Peran serta orang tua sangat dibutuhkan di sini, agar anak-anak di bawah umur tidak diberikan izin untuk membawa motor. Edukasi dari pihak keluarga adalah hal yang paling penting," tambahnya.***