Jember Terkini - Pada tanggal 17 November 2014, UKM LUMUT (Unit Kegiatan Mahasiswa Lukis-Musik-Tari) menggelar acara TalkShow mengenai eksistensi tari tradisional, terutama di kota Jember.
Dalam acara tersebut, UKM Lumut mengundang Sulityowati, S.Pd., seorang aktivis seni tari yang telah aktif dalam dunia tari sejak usia 12 tahun.
Beliau juga memiliki pengalaman mempromosikan tari tradisional Indonesia di lima negara dan menciptakan koreografi tari Labako khas Kota Jember.
Eksistensi tari daerah atau tradisional saat ini menjadi perhatian karena dampak globalisasi yang membawa masuk budaya-budaya dari luar.
Meskipun globalisasi tak terhindarkan, sebagai bangsa yang berkembang, seperti Indonesia, kita perlu bijaksana dalam memilih budaya yang kita terima.
Sulityowati mengapresiasi inisiatif dari UKM Lumut yang masih memperhatikan kelestarian tari tradisional.
"Saya sangat menghargai kepedulian anak muda dalam melestarikan budaya," ujarnya setelah acara berlangsung.
Beliau juga menyatakan bahwa acara ini merupakan yang pertama di Politeknik Negeri Jember selama ia terlibat dalam dunia tari, dan siap mendukung kegiatan serupa di masa depan, bahkan menyarankan untuk mengadakan perlombaan tari tradisional sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya tersebut.
Tari tradisional Indonesia memiliki manfaat besar bagi kesehatan fisik karena gerakannya yang lentur. Meskipun memerlukan dedikasi tinggi untuk dipelajari, banyak orang non-Indonesia yang berhasil menguasainya, mengubah kekakuan tubuh mereka menjadi lebih lentur.
Sulityowati juga mengangkat isu mengenai klaim budaya Reog Ponorogo oleh Malaysia, yang awalnya dimulai ketika TKI asal Ponorogo di Malaysia mulai mempraktikkan tarian ini.
Salah pemahaman dari pemerintah Malaysia membuat mereka mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli mereka meskipun sebenarnya berasal dari Indonesia.
Setelah TalkShow, acara dilanjutkan dengan penampilan tari tradisional, modern, dan kontemporer dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa di Jember, termasuk dari Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra, UKM Seni Universitas Jember, UKM Seni IKIP PGRI, dan beberapa UKM seni lainnya.
Source: Ahmad Junaidi A.J / Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (UKPM-Explant Polije)