Jember Terkini - Sleep sex atau seksomnia mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Ini adalah gangguan tidur yang dapat menyebabkan seseorang melakukan perilaku seksual tanpa sadar.
Namun, apa sebenarnya sleep sex, apa penyebabnya, gejalanya, dan bagaimana cara mengobatinya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Apa Itu Sleep Sex?
Dilansir Jember Terkini dari Alodokter, Sleep sex, juga dikenal sebagai seksomnia, merupakan bentuk gangguan tidur parasomnia non-rapid eye movement (N-REM) yang menyebabkan penderitanya melakukan perilaku seksual tanpa sadar.
Meskipun terdengar menakutkan, sleep sex umumnya tidak berbahaya dan merupakan jenis gangguan tidur yang langka.
Penyebab Sleep Sex
Penyebab pasti dari sleep sex masih belum diketahui secara jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memicu kondisi ini, antara lain:
- Kurang tidur- Pola tidur yang tidak teratur
- Stres berlebihan
- Kelelahan
- Konsumsi obat-obatan tertentu
- Konsumsi minuman beralkohol
Selain faktor gaya hidup yang buruk, beberapa kondisi kesehatan juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sleep sex, seperti gangguan tidur lainnya, bruxism (menggertak gigi), GERD, sleep apnea, dan lainnya.
Gejala Sleep Sex
Penderita sleep sex akan melakukan aktivitas seksual saat tidur tanpa menyadarinya. Gejala ini mungkin hanya terlihat oleh orang terdekat seperti pasangan atau anggota keluarga.
Beberapa perilaku seksual yang umum dilakukan oleh penderita sleep sex meliputi mendesah, masturbasi, bercumbu, orgasme, atau bahkan berhubungan seksual.
Cara Mendiagnosis Sleep Sex
Tidak ada diagnosis khusus untuk sleep sex, namun dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan menggunakan polisomnografi atau sleep study.
Tes ini direkam untuk memantau aktivitas otak, pernapasan, detak jantung, dan gerakan tubuh selama tidur.
Mengobati Sleep Sex
Pengobatan untuk sleep sex biasanya melibatkan:
- Mengobati gangguan tidur yang mendasarinya: Jika sleep sex disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti sleep apnea, pengobatan akan difokuskan pada mengatasi masalah yang mendasarinya.
- Menerapkan sleep hygiene: Meliputi kebiasaan tidur yang sehat seperti tidur pada waktu yang sama setiap hari, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari stimulasi sebelum tidur seperti penggunaan gadget atau minuman berkafein.
Jika gejala tidak membaik dengan langkah-langkah di atas, konsultasikan dengan dokter atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.
Sleep sex, meskipun jarang terjadi, adalah kondisi yang nyata dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Penting untuk mengenali gejalanya dan mencari bantuan medis jika diperlukan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sleep sex, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang gangguan tidur yang satu ini.